5 Bahaya Besar Onani Bagi Kesehatan


Onani, adakan bahaya onani bagi kaum pria ? Kegiatan ‘melayani’ diri sendiri tersebut memang membawa beberapa manfaat kesehatan seperti dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki fungsi kekebalan tubuh, meredam stres, serta meningkatkan produksi endorfin.
Akan tetapi, di balik beberapa manfaat kesehatan tersebut, Onani juga membawa dampak negatif. Berikut adalah beberapa efek negative dari aktivitas onani:
1. Ejakulasi Dini
Terlalu sering melakukan masturbasi dapat menyebabkan terjadinya ejakulasi dini. Ejakulasi berikutnya juga dapat memakan waktu yang cukup lama. Bagi pria yang melakukan masturbasi beberapa kali sebelum melakukan intim, akan cenderung sulit mencapai klimaks.
Masalah lain yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas terhadap sentuhan dari orang lain, dan justru menjadi lebih akrab dengan sentuhan dari diri sendiri. Frekuensi yang terlalu sering dalam melakukan onani adalah memicu timbulnya kulit lecet sampai pembengkakan organ intim karena tidak pernah menggunakan pelumas.
2. Kebocoran katup air mani
Masturbasi yang terlalu sering akan mengganggu saraf seperti gangguan pada kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yag tepat. Akibatnya sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi, lendir-lendir tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu seperti ingus sekalipun penis sedang dalam kondisi lemas.
3. Masturbasi kronis
Masturbasi kronis dapat mempengaruhi otak berikut kimia tubuh yang diakibatkan oleh kelebihan produksi neurotransmitter dan hormon seks. Kendati dampak yang timbul pada setiap orang berlainan, terlalu sering melakukan masturbasi tetap dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, testis sakit, rambut rontok, ataupun nyeri panggul.
Apabila gaya hidup cenderung normal, akan tetapi mempunyai kebiasaan masturbasi sebaiknya kurangi aktivitas seksual tersebut untuk mengurangi keluhan. Apabila keluhan tak kunjung reda, segera lakukan pemeriksaan medis.
4. Masturbasi kompulsif
Masturbasi kompulsif berpengaruh terhadap kehidupan karena telah menjadi suatu kebiasaan. Sebagian pria yang melakukan masturbasi 6 kali dalam sehari bisa saja justru merasa produktif, namun lain halnya dengan para pria lain yang justru merasa sebaliknya.
Apabila tidak mampumenyeimbangkan antara hasrat dan kebutuhan pribadi, masturbasi kompulsif dapat membawa dampak negatif pada pekerjaan, harga diri, hubungan dengan pasangan, keuangan, hingga hubungan sosial.
Hal ini berdasarkan pada Penelitian dari Universitas Nottingham yang menyatakan bahwa kaum pria yang sering bermasturbasi di usia 20-30 tahun, lebih beresiko terkena kanker prostat. Para ilmuwan itu melakukan survey terhadap 800 pria, dan ditemukan bahwa 50% dari mereka menderita kanker prostat.
Masturbasi berhubungan dengan berkurangnya produksi DHT dan testosteron. Berkurangnya produksi testosteron tersebut berkait dengan gaya hidup dan kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kegiatan berolahraga. 
5. Kanker Prostat
Hal ini berdasarkan pada Penelitian dari Universitas Nottingham yang menyatakan bahwa kaum pria yang sering bermasturbasi di usia 20-30 tahun, lebih beresiko terkena kanker prostat. Para ilmuwan itu melakukan survey terhadap 800 pria, dan ditemukan bahwa 50% dari mereka menderita kanker prostat.